Angkat Topeng Malangan Sebagai Tema P5
Senin tanggal 25 Maret 2024, SMA Negeri 1 Malang menyelenggarakan Seminar P5 dengan Tema “Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila: Topeng Malangan”. Seminar kali ini menghadirkan pembicara seorang pegiat budaya lokal Malangan, Tri Handoyo. Beliau adalah generasi ke 5 para maestro topeng Malangan. Tri Handoyo sekaligus pemilik sanggar Topeng Asmorobangun, Karangpandan Pakisaji. Diselenggarakannya seminar ini adalah rangkaian dari kegiatan P5 dengan tujuan untuk memberikan bekal pengetahuan bagi peserta didik kelas X SMA Negeri 1 Malang mengenai pentingnya melestarikan budaya lokal dalam hal ini adalah topeng Malangan yang memiliki nilai nilai luhur.
Kini sedikit demi sedikit budaya Malangan mulai menghilang. Hal tersebut terjadi karena kurangnya ketertarikan generasi muda terhadap kebudayaan Indonesia. Generasi muda saat ini cenderung lebih terpukau kebudayaan asing yang sangat cepat masuk ke Indonesia.
Penguatan karakter kepada generasi muda untuk mengenal jati diri mereka sebagai warga negara Indonesia. Lalu, bagaimana cara untuk membangkitkan semangat pemuda untuk melestarikan kebudayaan Indonesia? Salah satu cara yang dilakukan menjadikan kearifan lokal sebagai landasan pendidikan. Dimana dalam kurikulum Merdeka kearifan lokal menjadi salah satu dari tema diantara 9 tema lainnya.
Adanya pendidikan yang berlandaskan kearifan lokal diharapkan mampu membawa suasana pembelajaran dekat dengan lingkungan. Harapannya mereka akan merasakan belajar dengan menyenangkan dan tumbuh rasa ingin melestarikan kebudayaan yang memiliki nilai-nilai lokal tersebut.
Dengan mengenal potensi dan kekayaan alam serta budaya di wilayahnya, peserta didik SMA Negeri 1 Malang akan menumbuhkan generasi yang peduli terhadap kekayaan daerah di sekitar tempat tinggalnya. Peserta didik juga akan menjadi lebih berkompeten dan bermartabat dalam menjaga eksistensi kekayaan budaya daerah lokal. Kearifan lokal juga dapat digunakan sebagai modal dalam membentuk karakter luhur bangsa.(humas_smansa)