Perpisahan Guru Purna Tugas

SMAN 1 Malang

(dok.foto dari kiri kekanan Bapak Rudjono, Bapak Agus Alim,Bapak Moch Sholeh, Bapak Kepala Sekolah/Heru Wahyudi, Ibu Dwi Astutik, Ibu Farah Nirwana, Ibu Agustin Tjahya, Bapak Dulari)
Datang akan pergi

Lewat kan berlalu

Ada ‘kan tiada

Bertemu akan berpisah

Awal ‘kan berakhir

Terbit ‘kan tenggelam

Pasang akan surut

Bertemu akan berpisah

Hei, sampai jumpa di lain hari

Untuk kita bertemu lagi

Kurelakan dirimu pergi

Meskipun ku tak siap untuk merindu

Ku tak siap tanpa dirimu

Kuharap terbaik untukmu

(Lagu dari Endank Soekamti)

Lirik lagu ciptaan  Endank Soekamti diatas nyata  sebagai ungkapan untuk melukiskan  dan mengamanatkan sebuah peristiwa regenerasi yang terjadi di SMAN 1 Malang. Di tahun 2021,  ada 6 guru yang memasuki masa purna tugas.  Pelaksanaan pelepasan dilakukan cukup sederhana di ruang guru, Jum’at 3 Desember 2021. Sekolah  dengan berat hati mengikhlaskan kepergian guru-guru terbaiknya, yaitu bapak Rudjono, Bapak Moch. Sholeh, Bapak Agus Alim, Ibu Farah Nirwana , Ibu Agustin Tjahya  dan Ibu Dwi Astutik.

Seperti profesi pada umumnya, jika batas waktu pengabdian sudah berakhir. Masa pensiun atau purna bhaktipun akan kita lewati.Tentu ini membuat kita sebagai rekan guru dan siswa akan merasa sedih. Mereka semua adalah pribadi yang sangat menyenangkan.

Rata – rata pengabdian mereka sebagai guru kurang lebih 30 tahun. Tentunya proses sakral ini  bukanlah waktu yang singkat. Hampir separuh dari perjalanan hidup mereka dedikasikan untuk mengantar murid-muridnya  mengenal semua nilai-nilai universal untuk diajarkan ke jiwa-jiwa yang baru bertumbuh menuju sukses.

“Menjadi Guru harus ikhlas,  keikhlasan  pada anak didiknya harus  besar. Rasa ikhlas mendidik seorang guru harus mampu membentuk karakter baik, tanpa memerdulikan latar belakang anak didiknya”. Demikian  ujar Bapak Agus Alim mewaliki bapak ibu purna yang lain. Beliau  juga berpesan agar guru-guru muda ke depan membawa Smansa Malang lebih baik lagi.

Kepala Sekolah melepas dengan penuh kenang menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga atas loyalitas bapak Rudjono, Bapak Moch. Sholeh, Bapak Agus Alim, Ibu Farah Nirwana , Ibu Agustin Tjahya  dan Ibu Dwi Astutik selama mengabdi di SMAN 1 Malang.

Tersampaikan pula pesan  agar beliau-beliau tetap menjaga silaturahim dan menjaga agar tetap sehat dalam menjalankan masa pensiun. “Sebagai guru memang memiliki masa abdi, namun sebagai manusia perannya di lingkungan tetaplah sangat diharapkan keberadaan dan kiprahnya sebagai manusia sosial”.

“Menjadi sosok yang tetap semangat diakhir masa abdi adalah sebuah pilihan. Pilihan untuk terus berkarya dimanapun dan  kapanpun kita bisa melakukannya. Selamat menjalani masa purna, terimakasih telah  mengukir kebaikan  untuk kemajuan SMAN 1 Malang”.

Walau kini kita tidak menjumpai seraut senyum terukir di wajah-wajah mereka   melangkah memasuki kelas, namun yakinlah bahwa senyum bapak-ibu selalu terukir dihati kami.

Setelah perpisahan ini, semoga persaudaraan akan terus terajut. Keramahan yang Bapak/Ibu Guru pancarkan setiap hari tak akan pernah hilang dalam ingatan kami yaitu keluarga besar Mitreka Satata. Perjuangan, pengorbanan, serta jasa-jasa beliau tak akan pernah luntur  dari ingatan. Terimakasih Bapak/Ibu guru  hebat SMA Negeri 1 Malang.

“Terima kasih atas kebersamaan dan kerja samanya selama ini. Dan mohon maaf,  atas semua  kekurangan dan kesalahan”, pungkas pak Sholeh mewaliki mereka yang purna.(ratna_humassmansa)

#adiwiyata

#smansahebat

#mitrekasatata

#tradisijuara

#smatugu

#ikamisa

#cabangdinaskotamalangbatu

#sman1malangsekolahjuara

#sekolahkuhebat

#pamitran