P5 Volume 2: Laskar Misa Dalam Kebhinekaan Global

(24/10/2022) Minggu kedua  bulan Oktober Proyek P1 dari Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan tema kearifaan lokal sudah berakhir. Hari ini 24 Oktober 2022 laskar Misa Smansa 25 memasuki proyek baru yang kedua, yakni dengan tema” Kebhinekaan Global”. Kebhinekaan global  sendiri adalah perasaan menghormati dan bertoleransi terhadap keberagaman.

Dalam proyek  yang kedua ini, proses sosialisasinya dilakukan oleh bapak/ ibu guru pengajar dan Wali kelas masing-masing. Enam mata pelajaran akan berkolaborasi  dengan proyek ini yakni PPKN, Fisika, PJOK, Matematika wajib, Ekonomi  dan BK.

Ibu  Retno Pamungkas, M.Pd  selaku kordinator  proyek ke-2, memaparkan  bahwa proyek kedua ini berfokus tema seni pertunjukan cerita rakyat dari berbagai daerah di Indonesia dan dipadukan dengan gaya kontemporer. Sedangkan dimensi profil pelajar pancasila yakni kebhinekaan global, kreatif,, gotong royong dengan elemen mengenal dan menghargai budaya,menghasilkan karya dan tindakan yang orisinal, kolaborasi.  Dengan mengangkat tema ‘Laskar Smansa  Dalam Kebhinekaan Global’ harapannya Misa 25 dapat mempromosikan dan mengeksplor budaya, mengekspresikan dalam bentuk karya dan/atau tindakan, serta mengevaluasinya dan mempertimbangkan dampak dan risikonya bagi diri dan lingkungannya dengan menggunakan berbagai perspektif secara umum dan  secara khusus berprilaku baik di masyarakat.

Di akhir bulan Januari 2023 proyek kedua ini rencananya berakhir dan hasil dari proyeknya yaitu pementasan drama akan digelar sebagai salah satu pertunjukan seni /hiburan di sekolah dan penyelesaian laporan akhir (jurnal proses, naskah final, file music latar, dokumentasi proses) akan dikumpulkan sebagai bahan laporan.

Semoga dalam proyek yang kedua, peserta didik tidak hanya fasih secara teoritis namun juga memiliki martabat dan karakter sesuai dengan nilai-nilai Pancasila yang luhur. Dan bapak ibu guru mampu membimbing dan memberikan contoh perilaku yang tepat didepan anak untuk memperhatikan, memahami, menerima keberadaan bahwa kita itu berbeda tetapi satu. ”Kepedulian kita hari ini akan memberikan perbedaan berarti pada masa depan. Kecil saja, sepertinya sepele, tapi bisa besar dampaknya pada masa mendatang.Selalulah menjadi anak muda yang peduli, memilih jalan suci penuh kemuliaan. Kau akan menjalani kehidupan ini penuh kehormatan. Kehormatan seorang petarung”.(Tere Liye-Penulis-Indonesia).(ratna_humassmansa)

Bravo Mitreka Satata!!!!

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Ibu  Retno Pamungkas, M.Pd  selaku kordinator  proyek ke-2, memaparkan  bahwa proyek kedua ini berfokus tema seni pertunjukan cerita rakyat dari berbagai daerah di Indonesia dan dipadukan dengan gaya kontemporer. Sedangkan dimensi profil pelajar pancasila yakni kebhinekaan global, kreatif,, gotong royong dengan elemen mengenal dan menghargai budaya,,menghasilkan karya dan tindakan yang orisinal, kolaborasi.  Dengan mengangkat tema ‘Laskar Smansa  Dalam Kebhinekaan Global’ harapannya Misa 25 dapat mempromosi budaya, mengeksplor , mengekspresikan dalam bentuk karya dan/atau tindakan, serta mengevaluasinya dan mempertimbangkan dampak dan risikonya bagi diri dan lingkungannya dengan menggunakan berbagai perspektif secara umum dan  secara khusus berprilaku baik di masyarakat.

Di akhir bulan Januari 2023 proyek kedua ini rencananya berakhir dan hasil dari proyeknya yaitu pementasan drama akan digelar sebagai salah satu pertunjukan seni /hiburan di sekolah dan penyelesaian laporan akhir (jurnal proses, naskah final, file music latar, dokumentasi proses) akan dikumpulkan sebagai bahan laporan.

Semoga dalam proyek yang kedua, peserta didik tidak hanya fasih secara teoritis namun juga memiliki martabat dan karakter sesuai dengan nilai-nilai Pancasila yang luhur. Dan bapak ibu guru mampu membimbing dan memberikan contoh perilaku yang tepat didepan anak untuk memperhatikan, memahami, menerima keberadaan bahwa kita itu berbeda tetapi satu. ”Kepedulian kita hari ini akan memberikan perbedaan berarti pada masa depan. Kecil saja, sepertinya sepele, tapi bisa besar dampaknya pada masa mendatang.Selalulah menjadi anak muda yang peduli, memilih jalan suci penuh kemuliaan. Kau akan menjalani kehidupan ini penuh kehormatan. Kehormatan seorang petarung”.(Tere Liye-Penulis-Indonesia).(ratna_humassmansa)

Bravo Mitreka Satata!!!!