Ide “BOTAK” Tim Smansa Malang  Raih Peringkat 2 

“Sampassador In Aktion 2024” Oleh Goethe-Institut

Berproses hampir kurang lebih  selama 2 bulan akhirnya  pada tanggal 31 Oktober 2024  hasil karya tim dikumpulkan ke panitia, tim yang terdiri dari :

  1. Nadia Faizah Niriani/ XII-1
  2. ⁠Scholastika Annabel Louisa/ XII-5
  3. Aqilah Naila Husna/XII-1
  4. Ahmad Haidar Mufadol/XII-6
  5. Ahmad Hanif Zakaria/XII-6
  6. Anugerah Bhumi Nalaputra/XII-6
  7. Rizky Dwi Juliawan/XII-6
  8. Bintang Anugerah D.I/XII-6
  9. ⁠Izal Ardi Safiullah/XII-1
  10. Mohammad Rahardian Atsil Qushoyyi/XII-6

Mereka adalah tim dari SMA negeri 1 kota Malang yang mengikuti ajang kompetisi wettbewerb “Sampassador In Aktion 2024” pada tanggal 15 November 2024 kemarin diumumkan dan memperoleh peringkat 2 ide berkelanjutan terbaik se-Indonesia yang diselenggarakan oleh Institut Jerman (Goethe-institut).

SMA negeri 1 kota Malang berada di urutan ke-2  ide terbaik, dibawah SMAN Matauli Pandan, disusul diurutan ke-3 SMA Santa Ursula BSD, Urutan ke-4 SMAN 3 Yogjakarta, urutan ke-5 SMAK Frateran Maaumere, urutan ke-6  SMAN 4 Denpasar, urutan ke -7 SMAN Dwiwarna Bogor, urutan ke -8 SMA taruna Nusantara, urutan ke 9 SMAN 1 Banda Aceh dan berada diurutan ke-10 SMAN 5 Surabaya.

“Karya kami berupa ide mengenai solusi inovatif isu lingkungan yang dapat diterapkan di sekolah, yaitu minyak jelantah memiliki potensi besar untuk menjadi bahan baku yang lebih ramah lingkungan sebagai alternatif sabun pencuci tangan, yang dipresentasikan melalui pitching video, dan PPT. Judul ide kami yaitu BOTAK “Ein Bote für den Erhalt des Ökosystems” atau “Sebotol pembawa pesan untuk pelestarian ekosistem”. Ungkap Nadia melalui pesan whats app.

“Kami team Sampassador in Aktion SMAN 1 Kota Malang menginovasikan Botak ‘Ein Bote für den Erhalt des Ökosystems’. Proyek pengolahan minyak jelantah menjadi sabun yang dapat digunakan di sekolah,”tambah Nadia.

“Sebagai tindak lanjut dari inovasi kami dengan BOTAK, setiap siswa dalam 1 kelas akan mengumpulkan 1 botol 140mL minyak jelantah, kemudian dicatat, dan disimpan dalam jumlah cukup sebelum melalui proses penyaringan dan pencampuran dengan bahan-bahan lain seperti NaOH untuk proses saponifikasi, serta daun Sirih sebagai antiseptik. Hal ini dilakukan setiap bulan, dengan 1 kelas per bulan secara bergantian, ” jelas Nadia mengakhiri penjelasannya.

Tim Sampassador bersama frau Indri(kanan)dan frau Retno(kiri)

Wah kereenn… Selamat ya..atas karya yang dihasilkan semoga dengan upaya ini kalian akan tetap meningkatkan prestasi dan  konsisten dalam menjaga ekosistem untuk tetap sehat.  Sehingga  kehidupan berkelanjutan bagi manusia, termasuk udara bersih, air bersih, dan tanah subur dan  ekosistem lain yang beragam dapat mendukung kehidupan berbagai spesies, yang pada gilirannya menjaga keseimbangan rantai makanan dan stabilitas lingkungan. Terimaksih Tim Botak sudah menginspirasi, trimakasih Ibu dewi Endahsari,Frau Retno pamungkas  dan Frau Pratisia Indria yang sudah membina.(humas_smansa)

#smasnegeri1kotamalang

#smatugu

#cabangdinaswilayahmalang

#mitrekasatata

#wettbewerb“Sampassadorinaktion”2024