Hadiah Terindah di Ulang Tahun ke-17:

Pergi Belajar ke Jerman Selama Tiga Minggu

oleh: Zahrah Nabila Ariq (21 MIPA 2)

Bersyukur, terharu, dan bahagia itulah yang aku rasakan setelah meraih nilai tertinggi tes bahasa Jerman Daf A2 di Smansa pada bulan Maret lalu. Hal tersebut mengantarkanku memperoleh beasiswa dari Goethe Institut, melalui beasiswa ini aku berkesempatan untuk belajar bahasa Jerman langsung dari negara asalnya. Kira – kira seseru apa sih perjalananku?

Zahrah (berhijab) bersama teman barunya dari berbagai negara  di Jerman

Setelah kurang lebih enam belas jam bertarung dengan dinginnya pesawat, akhirnya aku menginjakkan kaki di kota Frankfurt, Jerman. Tak sendirian, aku bersama tujuh orang pelajar dari Indonesia dan enam puluh sembilan pelajar lainnya dari empat belas negara yang berbeda. Setiap hari, kegiatanku dimulai pukul 7 pagi, tentu aku harus bangun sebelum itu untuk melaksanakan sholat subuh dan mandi. Kemudian aku pergi sarapan sembari menunggu waktu pelajaran yang dimulai pada pukul 9. Pembelajaran di sana diakhiri pada pukul 3 sore dengan dua kali istirahat dan satu kali makan siang.

Pembelajaran di sini berbeda dengan yang aku jalani di SMAN 1 Malang, dikarenakan pembelajarannya dilakukan selama 90 menit kemudian istirahat selama 30 menit. Ketika waktu istirahat aku bisa mengambil berbagai snack dan buah yang telah disediakan. Selama pembelajaran aku juga tidak pernah bosan, karena kelas berjalan dengan sangat asyik dan menyenangkan. Di akhir waktu pembelajaran, kita sering diberi tugas proyek secara berkelompok dengan teman-teman dari negara lain.

Setelah suntuk pembelajaran di pagi hingga siang hari, kita diberikan beberapa pilihan nachmittags program (kegiatan sore hari), yaitu melukis, laser tag, piknik ke taman, bermain voli, zirkel training, bootsfahrt auf dem Main,  pergi ke museum maupun berbagai aktivitas menyenangkan lainnya. Kegiatan sore favoritku adalah mengunjungi Deutsche Films Museum karena aku bisa melihat berbagai sejarah dan perkembangan film di dunia.

Bangga bisa mengibarkan Merah Putih di Manca Negara

Kemudian, di malam hari kita juga melakukan abend program (kegiatan malam hari) seperti karaoke, membuat poster, piknik, makan es krim, dan makan pizza. Kegiatan  malam hari yang paling tak bisa ku lupakan adalah abend film. Abend film adalah waktu kami diajak menonton film berbahasa Jerman dengan ditemani beberapa camilan seperti pretzel, chips, dan coklat. Tidak hanya itu, kami juga diizinkan membawa bantal dan selimut untuk menambah kenyamanan saat menonton. Sangat seru, bukan?

Zahrah berpose di Kota Jerman

Keseruanku berlanjut ketika akhir pekan tiba. Kita pergi ausflug (jalan-jalan) ke kota-kota di sekitar Frankfurt. Pada minggu pertama, kita pergi ke Mainz. Selama di Mainz aku berkeliling kota sambil berbelanja beberapa kebutuhan seperti makanan dan alat mandi. Pada minggu kedua, kita pergi ke kota yang sangat indah bak negeri dongeng, yaitu kota Friedberg dan Marburg. Aku diajak berkeliling kota sembari mendengarkan penjelasan sejarah mengenai kota ini dari seorang tour guide.  Lalu kita menikmati keindahan kota dari ketinggian 54 meter sewaktu naik ke atas kastil Friedberg. Dan pada akhirnya aku menikmati es krim dari Jerman ketika berada di Marburg.

Hidup memang tak hanya suka saja, pasti ada juga dukanya. Di samping keseruanku tadi, aku juga harus berusaha untuk beradaptasi dengan kehidupanku di Jerman, khususnya makanan. Bukannya aku tidak suka makanan jerman, tapi mungkin rasanya terlalu asing bagi lidahku yang tujuh belas tahun hidup di Indonesia. Aku yang terbiasa makan makanan berasa pedas, asin, manis, dan gurih secara tiba-tiba harus terbiasa makan makanan dengan rasa yang hambar dan baru. Namun, alhamdulillah aku mulai terbiasa  dan menikmatinya di minggu kedua. Ternyata tidak seburuk itu loh!

 

Tidak terasa tiga minggu berlalu dengan begitu cepat. Tibalah saat dimana aku harus kembali pulang ke Indonesia. Pengalaman tiga minggu berada di Jerman tidak akan pernah aku lupakan. Kesempatan luar biasa yang dipercayakan kepadaku tak akan kusia-siakan. Sepulang dari Jerman akan ku bagi segala ilmu yang kudapatkan. Terima kasih kepada guru ku Frau Indri dan Frau Retno atas dukungan dan doanya! Sekarang, ayo kembali ke realita! (ratna_humassmansa)