KTS Sinau Nang Desa: Wujudkan Pembelajaran Bermakna

(7/11/2022). Setelah 2 (dua) tahun tidak terlaksana karena pandemi kali ini  di tahun pelajaran 2022-2023 SMAN 1 Malang kembali menyelenggarakan Kegiatan Tengah Semester( KTS), yang diikuti oleh seluruh siswa kelas X dan XI bertempat di desa Ngadirejo Kec. Jabung Kabupaten Malang.

KTS dilaksanakan selama 3(tiga) hari, yakni  tanggal 3-5 November 2022. Sebelum berangkat menuju lokasi desa Ngadirejo di sekolah diadakan apel pagi dengan sambutan-sambutan. Setelah tiba dilokasi diterima oleh perangkat desa dan dilanjutkan pembukaan oleh Kepala Sekolah SMAN 1 Malang,  Drs Heru Wahyudi, M.Pd.  KTS. kali ini  bertemakan ‘’Arungi Buana, Tuk Menebar Kebaikan’’ diharapkan siswa–siswi Mitreka  Satata dalam bertindak memiliki sifat pemberani dan menjadi pelopor dalam memperjuangkan kebaikan untuk sesama.

Selama tiga hari disana siswa tinggal di rumah penduduk/ inang yang sebelumnya sudah diatur penempatannya. Adapun kegiatan selama dilokasi yakni, Pemberian Materi Kepramukaan (Tali Menali dan Pertolongan Pertama) Pasar Murah (Menjual barang bekas layak pakai seperti baju, sepatu, alat tulis, buku yang dibawa oleh siswa ke warga setempat dengan harga murah lalu uang hasil penjualannya dikembalikan lagi ke desa setempat), wisata Alam / rekreasi lintas tanah alam (Jalan Sehat), lomba bersama warga setempat, pengobatan gratis (oleh Dokter alumni / Orang tua, Guru, UKS, dan PMR),kerja bakti lingkungan penduduk, inagurasi kelas, dan pemberian santunan kepada warga yang kurang mampu di sekitar desa.

Dalam  KTS ini merupakan salah satu kegiatan out door learning,  siswa dapat  belajar secara langsung dan  melihat  sumber belajar secará nyata.  Gurú berperan sebagai   pendamping dan menuntun serta  mengarahkan dan memberi masukkan apa yang ingin siswa ketahui. Obyeknya   sesuai dengan karakter budaya lokal yang ada di daerah setempat.

Dimensi  yang termasuk dari kegiatan ini adalah kebhinekaan global,yaitu mengenal dan menghargai karakter budaya setempat, yang bisa menumbuhkan rasa menghormati terhadap keanekaragaman karakter budaya lokal. Serta dimensi gotong royong yaitu berkolaborasi  untuk bekerjasama menumbuhkan rasa dan sikap saling tolong-menolong, sukarela, saling membantu, dan memiliki sifat kekeluargaan, tujuan bersama sesuai dengan target yang sudah ditentukan yaitu saling berbagi dan silaturahmi terhadap saudara yang membutuhkan dan membina hubungan sosial yang baik dengan masyarakat di sekitar.

Banyak manfaat yang dapat kita ambil dari KTS ini  baik bagi siswa maupun guru. Selain menambah wawasan tentang tradisi di daerah setempat semakin luas juga menambah  kegembiraan siswa dan guru adalah  hal yang istimewa. Terdapat kesan yang  sangat membekas di hati dan terekam dengan indah di memori méreka, inilah contoh dari  belajar yang  bermakna. (ratna_humassmansa)

Bravo Mitreka Satata!!!!