Inez Syawalytrie dan Noor Cholis Hakim Hadir dalam Lemon Sore Yang digelar oleh GPMB Nasional

Hari ini, 28 Mei 2022 tepat  pukul 15.00 WIB dua siswa SMAN 1 Malang yaitu Inez Syawalytrie  Favourita kelas X MIPA 6 dan Noor Cholis Hakim kelas XI MIPA 2  mendapat kesempatan emas dapat  berbagi pengalaman, diundang sebagai Narasumber  oleh Gerakan  Pemasyarakatan Minat Baca (GPMB) Nasional dan Perpusnas bersama 2 (dua ) narasumber lain yaitu kak  Naila Inayah Mumtaz (mahasiswa S1 Sastra Inggris Unpad) dan Kak Qurota Aini (Content Writer di Psikologi Pengelola NFM Academy). Mereka berdua adalah narasumber remaja yang hebat. Pengalaman tulis menulis  sudah mereka geluti semenjak  duduk dibangku Sekolah Dasar hingga sekarang, dengan segudang prestasi.

Masih dalam rangkaian hari buku nasional, hari kebangkitan nasional, Acara ini sendiri diselenggarakan secara Online melalui Zoom meeting. Yang dikemas dalam  acara Lemon Sore seri 27.  Mengambil tema Buku-Buku Karya Penulis Cilik dan Penulis Remaja Dari Masa Ke Masa: Menjawab Indonesia Darurat Buku.

Dilatarbelakangi prestasi dari Inez dan Cholis yang  membanggakan dalam dunia tulis menulis. Sehingga mereka diundang dalam acara ini. Inez sendiri  pernah meraih juara lomba puisi dan menulis opini nasional,Awardee Ilimac Scholarship 2021,penulis mandiri 4(empat) buku,kontributor puluhan buku nasional sedangkan Cholis juara berbagai lomba menulis cerpen dan novel, narasumber literasi dan Founder and Leader Disabat.id.

Sebagai moderator dipandu langsung oleh Ketua Umum PP GPMB Nasional yaitu  bapak  Tjahjo Suprajogo. Dalam diskusi kali ini masing-masing narasumber berbagi pengalaman tentang perjalanan tulis menulisnya . Terkait dengan tema” Menjawab Indonesia Darurat Buku”. “Buku memiliki peran yang sangat penting dan pendapat tentang Indonesia darurat buku perlu dipatahkan,  karena banyak platform menulis online/ digital maupun penerbit buku yang ber-ISBN sebagai media publikasi”. Ujar Inez. Demikian pula Noor Cholis sependapat dengan Inez bahwa “ Indonesia bukan darurat buku karena sudah  bermunculan penerbit ber-ISBN dan sarana pegiat literasi serta antusianisme remaja terhadap literasi”. Noor Cholis mencontohkan bahwa Literasi di SMAN  1 Malang sudah mulai  menggeliat. Dibawah komunitas Gerakan Literasi(Gelis) Merdeka dan ekstra Mitreka baca sudah melahirkan 30 buku karya  ber-ISBN karya guru dan siswa yang diluncurkan pada bulan April, bahkan buku tersebut juga dikomersilkan.

Senada dengan pendapat  juga Inez dan Noor Cholis Kak Aini dan Kak Naila juga memaparkan dalam diskusinya bahwa kurang tepat bahwa Indonesia darurat buku, tantangan terbesar justru ada di bagaimana  menumbuhkan kegemaran membaca. Darurat baca lebih penting dibanding darurat  buku. Karena untuk menulis (termasuk dalam menulis buku)  harus  didahului dengan kecakapan membaca. Orang bisa  menulis kalau banyak membaca. Dengan banyak membaca orang bisa menulis buku.

Diskusi kali ini sungguh menginspirasi, kita bangga pada kedua siswa SMAN 1 Malang yang memiliki segudang prestasi tulis menulis. Tentunya juga kepada kedua narasumber lainnya yaitu kak Aini dan kan Naila. Semoga apa yang sudah mereka torehkan dapat ditularkan secara khusus  kepada seluruh siswa SMAN 1 Malang dan secara umum kepada seluruh generasi muda.

Terus berkarya dan menginspirasi… terimakasih. Salam Literasi!!!  Kami tunggu prestasi kalian berikutnya.(ratna_humas_smansa)

#gelismerdeka

#mitrekabaca

#adiwiyata

#smansahebat

#mitrekasatata

#tradisijuara